(Penulis : Hj.Wardah,S.Pd.I. MIN 20 Banjar)
Melihat fenomena penetapan pendidikan yang tidak pasti dalam penetapan hari
aktif belaja,, membuat sebagian istansi dan guru bingung, dalam melaksanakan
peraturan pemerintah namun dibalik berbagai kontroversi peraturan yang
dikeluarkan, bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan agar lebih berkualitas
dalam pembentukan karakter peserta didik Tujuan pemerintah dalam menentukan
arah pendidikan” full day” sebagai sebuah langkah yang dianggap kontroversi,
karena bersinggungan dengan lembaga pendidikan, yang diselenggarakan disore
hari, belum lagi ketersediaan fasilitas Madrasah dalam menunjang pelaksanaan
pendidikan full day.
Namun dibalik tujuan pendidikan secara full day, yang diharapkan
optimalisasi bimbingan dan pengajaran dari para guru, dalam aktifitas belajar
siswa, merupakan sesuatu yang agak berlebihan, kerena pembelajaran sejak
manusia diciptakan sampai nabi Muhammad saw, menekankan, bahwa pendidikan
seumur hidip dan setiap saat, dan sebenarnya tidak hanya dibangku sekolah atau
pendidikan formal Nabi Muhammad telah meninggalkan Al- Qur an dan Haditsnya
yang mana disana tertuang bagaimana hakekat pendidikan itu sebenarnya,
“Uthlubul Ilma Minal Mahdi ilal lahdi,” Tuntutlah ilmu dari buaian samapai
liang lahat, “ Ithlubul I’lma Walau Bishina,” Tuntutlah ilmu walaupun samapai
ke negeri Cina, “Uthlubul I’lmi Faridhatun A’la Qulli Muslimin wamuslimatiin,”
Menuntut ilmu itu wajib atas muslimin dan muslimat”.
Merujuk makna hadits Nabi diatas, dapat diterjemahkan bahwa pendidikan
tidak saja sehari penuh, namun pendidikan dilaksanakan seumur hidup (Long Life
Education), bahkan dari masih bayi sampai ajal menjemput, dalam Islam
pendidikan diajarakan sejak dari manusia masih dkandungan ibu, bahwa pendidikan
dilaksanakan seumur hidup merupakan tonggak ajaran Islam yang apabila semua
orang mau menafsirkan lebih dalam, maka semua orang Islam belajar disetiap
detik dan waktu, dan selama nafas masih dikandung badan, maka pendidikan terus
berlangsung Pendidikan juga tidak mengenal ruang dan waktu serta tempat, bahkan
dianjurkan untuk selalu mencaro dan mencari pengetahuan, walaupun harus pergi
ketempat yang jauh, beban untuk menuntut ilmu pengetahuan diwajibkan pada
setiap muslimin dan muslimat.
Bahkan dari berbagai penelitian membacakan Al- Quran sejak bayi dalam rahim
sang ibu akan memberikan ketenangan bagi bayinya, terlepas muslim atau tidak
yang mana mematahkan anggapan bangsa barat yang menyatakan musik klassik akan
menenagkan bayi ketika berada dirahim Terlepas dari beberapa pendapat, yang
jelas bagi seorang guru yang tadinya diharapkan bisa melaksanakan pendidikan
seharian penuh,mampu memahami dan menerapkan bahwa pendidikan sebenarnya setiap
saat, dalam memberikan pendidikan pada peserta didik, anak,keluarga, dan
masyarakat lingkungan sekitarnya, bahkan pada diri sendiri.
Guru yang dapat mencontohkan dan memberikan teladan yang baik pada peserta
didiknya, akan melahirkan generasi yang mampu memahami dan menjadi generasi
Islam yang menyadari pentingnya pendidikan dan pengajaran bagi dirinya,bahwa
guru tidak saja memberikan pendidikan pada peserta didik, namun semua orang
memerlukan pendidikan dan pengajaran dalam kehidupan. Setiap detik dalam
kehidupan adalah pendidikan dan pengajaran, apa yang terjadi disekitar
merupakan ikhtibar yang harus menjadi pemikiran semua insan yang diberikan akal
oleh sang khalik, “Afala ta.kiluun,” apakah kamu tidak memikirkannya.
Orang yang malas berpikir, pembelajaran tidak akan masuk pada diri
sesorang, terlebih tidak peka terhadap orang dan lingkungan disekeliling,
karena apapun yang terjadi disekitar kehidupan adalah pembelajaran yang
bernilai tinggi Ada pepatah “Guru yang berharga adalah pengalaman,” karena
pengalaman tidak bisa didapatkan dari siapapun, bagi orang yang mampu berkaca
pada pengalaman hidupnya, maka orang tersebut mampu merubah sesuatu yang lebih
baik, karena penglaman mengajarkan untuk tidak jatuh kedua kalinya dalam lobang
yang sama, asalkan mau memikirkan dan menjadikan sebagai sebuah pendidikan
berharga.
Sebagai hamba Allah Swt yang selalu mau bersyukur dan belajar, baik sebagai
manusia dan guru juga peserta didik yang duduk dibangku pendidikan formal,
dimanapun dan kapanpun seseorang berada pelajaran akan selalu didapatkan dan
diterima, tinggal seberapa banyak indiviu tersebut bisa menterjemahkannnya
sebagai sebuah pelajaran berharga, dalam kehidupan Tetapi disadari atau tidak
bagi peserta didik yang sebagian belum mampu menjangkau dan menterjemahkan
nilai kehidupan sebagai sebuah pelajaran berharga, disinilah guru harus mampu
memberikan arahan dan bimbingan semaksimal mungkin agar mampu mengasah pola
pikir dan mengarahkan peserta didik untuk selalu menggunakan otaknya dalam
mencari dan menimba ilmu pengetahuan.
Dalam Islam banyak pesan pesan tentang pendidikan dan pembelajaran yang
menekankan pentingnya ilmu untuk selalu dicari, dan ditambah , sebuah ilmu
dikusai maka masih banyak ilmu yang lain, karna orang yang menimba ilmu sama
seperti berada ditengah lautan yang tak pernak kering, semua orang diharuskan
terus belajar dan menggali nilai- nilai pendidikan dalam kehidupan Namun yang
perlu digaris bawahi pendidikan tidak hanya bisa didapatkan dilembaga- lembaga
formal, pembentukan karakter yang ditekankan harus dikawal dengan nila- nilai
agama dan moralitas yang tinggi, dan hal tersebut bukan saja tugas yang diemban
para pendidik atau guru , namun semua pihak terkait , seperti orang tua,
lingkungan masyarakat dan dunia pergaulan peserta didik itu sendiri , dan
semoga semua guru pada masa sekarang dapat mengaplikasikan pengetahuan pada
peserta didik yang merupakan tanggung jawab pengajar ketika berada di Madrasah
dan memberikan pesan dimanapun siswa berada.
Sumber: https://kalsel.kemenag.go.id/opini/627/Pendidikan-Seumur-Hidup-Menurut-Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar